Yuk, Kenali Surah Al-Hujurat: Pedoman Etika Komunikasi Muslim

Surat Al-Hujurat berisi panduan tentang interaksi sosial yang baik dalam Islam. Menekankan pentingnya menghormati orang lain, menghindari gosip dan spekulasi, serta menjaga kepercayaan.
Yuk, Kenali Surah Al-Hujurat: Pedoman Etika Komunikasi Muslim

Surah Al Hujurat dan Artinya

Surah Al Hujurat merupakan surah ke-49 dalam Alquran yang terdiri dari 18 ayat. Dinamakan Al Hujurat (kamar-kamar) karena surah ini berisi tentang adab dalam berinteraksi sosial dan menjaga keharmonisan hubungan antar sesama manusia.

Ayat 1

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya, dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Artinya: Dalam berinteraksi sosial, hendaknya tidak bersikap sombong dan mendahului Allah dan Rasul-Nya. Kita harus selalu bertakwa kepada Allah, karena Dia Maha Mendengar dan Mengetahui segala sesuatu.

Ayat 2-3

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, jangan pula kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras sebagaimana kamu berkata keras kepada sebagian kamu yang lain, agar tidak hapus amalmu tanpa kamu sadari."

Artinya: Ketika berbicara dengan Rasulullah atau orang yang dihormati, hendaknya tidak berteriak atau meninggikan suara melebihi mereka. Berbicaralah dengan sopan dan hormat, agar amal ibadah kita tidak sia-sia.

Ayat 4-6

"Sesungguhnya orang-orang yang bersuara rendah di hadapan Rasulullah adalah orang-orang yang telah diuji hatinya oleh Allah untuk ketakwaan. Mereka mendapat ampunan dan pahala yang besar."

Artinya: Orang yang bersikap sopan dan bersuara rendah di hadapan orang yang dihormati adalah tanda kesalehan dan ketakwaan hati. Allah akan memberikan ampunan dan pahala yang besar kepada mereka.

Ayat 7-8

"Orang-orang yang memanggil kamu dari balik kamar, kebanyakan dari mereka tidak berakal."

Artinya: Orang yang memanggil seseorang dari luar rumah dengan suara keras biasanya kurang sopan dan tidak memiliki akal yang sehat. Hendaknya kita tidak meniru perilaku seperti ini.

Ayat 9-12

"Jika mereka meminta izin kepadamu untuk suatu urusan, maka izinkanlah kepada mereka, jika kamu menghendaki. Dan mohonlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sungguh, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Artinya: Jika seseorang meminta izin untuk menemui kita, hendaknya kita mengizinkannya jika memungkinkan. Jika kita merasa tidak nyaman, kita bisa memohon ampunan kepada Allah atas ketidaknyamanan tersebut.

Ayat 13-15

"Hai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Dan Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa."

Artinya: Allah menciptakan manusia bersuku-suku dan bangsa-bangsa agar saling mengenal dan berinteraksi. Yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa, bukan berdasarkan suku atau kebangsaannya.

Ayat 16-18

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti jejak langkah setan. Barang siapa mengikuti jejak langkah setan, maka sungguh, dia menyuruh kepada perbuatan keji dan mungkar. Dan sekiranya tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya atas kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun dari kamu akan bersih (dari dosa). Namun Allah membersihkan siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Artinya: Jangan mengikuti godaan setan yang mengajak kepada perbuatan buruk. Allah telah memberikan karunia dan rahmat-Nya kepada kita, sehingga kita mampu terhindar dari dosa. Allah Maha Mendengar dan Mengetahui segala sesuatu yang kita lakukan.